Ketuk Play Untuk Melihat Tayangan SAMPIT TV

Anak Yatim, Piatu dan Terlantar Gayo Bercita-cita ke Luar Negeri

Takengon- wartagayo.com

Anak yatim, piatu, dan terlantar di Dataran Tinggi Gayo (Aceh Tengah dan Bener Meriah) yang tergabung dalam kegiatan Komunitas Gayo Peduli bercita-cita ke luar negeri. “Alhamdulillah, anak-anak makin semangat setelah mengikuti kegiatan motivasi. Bahkan, ada yang bercita-cita, ingin kuliah dan berkarier di luar negeri,” kata Ketua Komunitas Gayo Peduli (KGP), Ardhiansyah Putra, Senin (9/12/2024)

Hal tersebut, jelas Ardhiansyah Putra, terungkap dalam kegiatan motivasi buat anak yatim, piatu, dan terlantar Gayo yang diadakan Komunitas Gayo Peduli, yang diisi Humas Komunitas Gayo Peduli, Yusradi Usman al-Gayoni, yang saat ini berdomisili di London, Inggris, Jumat (6/12/2024). “Ini merupakan kegiatan rutin Komunitas Gayo Peduli. Jumat kemarin, pagi waktu Inggris, sore waktu Indonesia, diikuti 15 peserta. Ini kedua kalinya Yusradi memberikan motivasi buat anak-anak yatim, piatu, dan terlantar. Pertama kali, tanggal 17 Februari 2024 lalu. Selain Yusradi, juga diisi pengurus dan anggota komunitas lainnya,” sebutnya.

Baca Artikel ini   Alhudri Harus Dipilih, Ini Kata Tokoh Masyarakat Aceh Tengah

Dilanjutkannya, dari 15 anak-anak yatim, piatu, dan terlantar Komunitas Gayo Peduli yang ikut, ada yang bercita-cita ke Rusia, Jepang, Inggris, Arab, dan Malaysia. “Motivasi seperti ini penting sekali, menguatkan semangat anak-anak. Ada role model yang bisa mereka ikuti. Salah satunya, Yusradi, diaspora Indonesia-Inggris asal Gayo yang saat ini bersama keluarga sedang studi di Inggris. Apa yang disampaikan Yusradi, sangat bermanfaat dan sangat membantu anak-anak Gayo untuk menggantungkan cita-citanya setinggi mungkin, baik langsung seperti ini, melalui video dan live TikToknya, Podcast channel YouTubenya, maupun melalui tulisan-tulisannya dalam media sosialnya yang lain (Facebook, Page Facebook, dan Instagram),” beber Ardhiansyah Putra.

“Hana keber bewene (apa kabar semuanya)?” tanya Yusradi membuka motivasi tersebut dalam bahasa Gayo. “Alhamdulillah. Sehat, Ama (alhamdulillah, kami sehat, Ama),” jawab anak-anak serentak. Dilanjutkannya, “InsyaAllah sawah se kam pe ku luer negeri. Si penting: 1).Semiang enti taring; 2). Belejer gelah rajin; 3). Berdoa enti lupen; 4). Turah semangat; 5. Tutupen/kecepen mata, insyaAllah aku pe puren ku luer negeri. Bayangen negara e, ku negara si kam puren,” disampaikan Yusradi Usman al-Gayoni secara singkat, yang dalam bahasa Indonesia berarti “InsyaAllah kalian pun bisa ke luar negeri. Yang terpenting: 1). Jangan pernah meninggalkan salat lima waktu; 2). Rajin belajar (belajar keras, ikhtiar maksimal); 3).Berdoa/minta sama Allah SWT; 4). Tetap semangat (di tengah keterbatasan yang ada dan menjadikannya sebagai kelebihan/kekuatan); 5) Sekarang, pejamkan mata kalian semuanya. Tanamkan dalam hati, insyaAllah saya pun akan ke luar negeri nanti, sambil membayangkan negara yang akan dituju)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *