Aceh Tengah, WartaGayo.com – Pekerjaan proyek pembangunan gedung baru di SMP Negeri 37 Takengon, yang berlokasi di Desa Jalan Tengah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, diduga tidak memperhatikan aspek lingkungan. Pasalnya, tanah timbun yang digunakan untuk menimbun area bangunan diambil langsung dari tebing di samping sekolah. Senin 6/10/2025.
Pantauan di lokasi, terlihat jelas tebing di pinggir kawasan sekolah telah dikeruk menggunakan alat berat jenis ekskavator mini. Akibatnya, akar-akar pohon di sekitar lokasi menjadi terbuka dan sebagian pohon tampak rawan tumbang. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan bencana longsor maupun robohnya pohon ke arah bangunan sekolah.
Menurut informasi yang diperoleh media ini, tanah hasil pengerukan tersebut digunakan sebagai bahan timbunan lokasi ruang baru yang sedang dibangun. Diduga, langkah ini dilakukan untuk menghemat biaya proyek. Padahal, berdasarkan dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB), telah dianggarkan dana khusus untuk pembelian tanah timbun senilai Rp 26.661.703,82. Nilai anggaran ini kini menjadi sorotan dan patut dipertanyakan penggunaannya.
Saat dikonfirmasi, Muliadi, S.Pd,
Kepala Sekolah SMPN 37 Takengon membenarkan bahwa tanah hasil pengerukan di sekitar sekolah memang digunakan untuk menimbun area bangunan baru.
“Benar, tanah hasil kerokan itu kami timbun ke lokasi bangunan yang sedang dikerjakan. Untuk tebing yang dikeruk itu, nanti akan kami usulkan ke dinas agar dibuatkan turap,” ungkap Kepala Sekolah kepada media ini, Jumat 4/10/2025.
Meski demikian, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak dinas terkait mengenai tindakan lanjutan atas kondisi tersebut. Warga sekitar berharap pemerintah daerah turun tangan meninjau proyek ini agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang lebih serius di kemudian hari. ( Onot P )


