Potret Nestapa Dunia Pendidikan: SD Negeri 2 Ketol Aceh Tengah Membutuhkan Perhatian Serius

Aceh Tengah, Wartagayo.com. – Di balik deretan perbukitan yang hijau di Kecamatan Ketol, terdapat sebuah gedung sekolah yang menyimpan kisah pilu tentang dunia pendidikan. Rabu, 9 Juli 2025, tim awak media berkesempatan mengunjungi Sekolah Dasar Negeri 2 Ketol yang berlokasi di Desa Buter, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Pemandangan yang terlihat sungguh mengundang keprihatinan.

Langit-langit (plafon) ruang kelas tampak lapuk, kusam, dan mengelupas. Beberapa bagian bahkan terlihat menggantung, seolah siap runtuh kapan saja. Dalam kondisi ini, anak-anak tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar, meski keselamatan mereka seolah digadaikan oleh keterbatasan anggaran dan lambannya respon dari pemangku kebijakan.

Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, “Setiap kali hujan turun, kami khawatir akan kondisi atap dan plafon. Bukan tidak mungkin bisa membahayakan anak-anak.”

Baca Juga Artikel Berita nya  penyerahan murid ku Tengku Guru di SDN 16 Linge.Kab.Aceh Tengah

Kondisi ini menjadi cermin nyata bahwa masih banyak sekolah di pelosok daerah yang luput dari perhatian. Dunia pendidikan bukan hanya tentang kurikulum dan metode pembelajaran, tetapi juga tentang ruang fisik yang layak dan aman bagi para peserta didik.

Baca Juga Artikel Berita nya  Wujudkan Kepedulian Sosial, 20 KPM di Simpang 4 Terima Bantuan Tunai Dana Desa

Upaya konfirmasi kepada Kepala Sekolah SDN 2 Ketol telah dilakukan oleh awak media melalui sambungan telepon WhatsApp. Namun hingga beberapa kali dihubungi, namun hingga berita ini di kirim ke redaksi tidak ada respons atau balasan yang diterima.

Baca Juga Artikel Berita nya  Pengembangan Tridarma Dosen untuk Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mendesain Modul Ajar dan Soft Skill Bersyariah Islam Berbasis Kurikulum Merdeka Di SDN 25 Banda Aceh

Dengan kondisi yang mengkhawatirkan ini, masyarakat berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah, khususnya Dinas Pendidikan, dapat segera turun tangan. Ini bukan sekadar soal perbaikan bangunan, melainkan tentang menyelamatkan masa depan generasi muda di wilayah pedalaman.

Karena pada akhirnya, kemajuan sebuah bangsa ditentukan dari seberapa besar kepeduliannya terhadap pendidikan – bukan hanya di kota besar, tapi juga di desa-desa kecil yang terpencil dan nyaris terlupakan. ( Tim WG )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *