Wartagayo.com – Kutacane.
Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, SE, MM, mengajak seluruh wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk bersinergi membangun Kabupaten Aceh Tenggara. Ajakan tersebut disampaikan dalam acara silaturahmi dan diskusi terbuka yang digelar di Oproom Setdakab, Senin (14/4) siang.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati dr. Heri Al Hilal, Dandim 0108/Agara Letkol Czi Arya Murdyanto, perwakilan Kapolres, Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Tenggara Lilik Setiyawan, SH., MH., Ketua Pengadilan Negeri Ade Yusuf, Sekda Yusrizal, para asisten, pimpinan OPD, camat, serta unsur organisasi masyarakat termasuk Pemuda Pancasila.
Dalam sambutannya, Bupati Salim Fakhry menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut dan menyatakan komitmennya untuk selalu terbuka terhadap kritik dan masukan yang membangun dari media dan LSM.
“Wartawan dan LSM adalah mitra strategis dan kontrol sosial pemerintah. Kami tidak pernah menganggap suara mereka sebagai gangguan, justru sebagai pengingat dan pendorong untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat,” tegas Salim.
Ia juga menegaskan pentingnya legalitas bagi setiap LSM yang ada di Aceh Tenggara. “Bagi LSM yang belum terdaftar, saya minta segera mendaftarkan diri ke Kesbangpol. Legalitas itu penting agar sinergi kita berjalan sesuai aturan,” tambahnya.
Bupati juga menyinggung beberapa isu aktual yang berkembang di masyarakat, seperti dugaan pungli oleh oknum camat, peredaran narkoba, kelangkaan pupuk, harga gabah, hingga isu toke pinang.
“Mengenai dugaan pungli, jika ada bukti, silakan sampaikan langsung kepada saya. Kita ingin birokrasi yang bersih,” ujarnya.
“Untuk kasus narkoba, kita nyatakan perang. Kepala desa juga jangan coba-coba terlibat. Saya butuh dukungan dari semua pihak agar ini bisa diberantas tuntas,” tegasnya lagi.
Salim juga menyampaikan komitmen untuk mengevaluasi distribusi pupuk dan pengawasan harga gabah, sesuai instruksi Presiden. Mengenai aktivitas toke pinang yang sempat ditutup, ia menyebutkan akan menyesuaikan kembali jika terbukti berdampak positif bagi tenaga kerja lokal.
“Perbaikan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kami bukan makhluk sempurna, dan untuk itu kami butuh kritik dan saran agar bisa lebih baik lagi ke depan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0108/Agara Letkol Czi Arya Murdyanto menyatakan kesiapan TNI untuk ikut bertarung melawan narkoba. “Kami siap pertaruhkan jiwa raga untuk membersihkan Aceh Tenggara dari narkoba. Tidak ada kompromi,” ujarnya tegas.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Tenggara, Lilik Setiyawan, mengungkapkan bahwa dari 395 perkara yang ditangani, sekitar 50 persen adalah kasus narkoba. “Bahkan, tidak sedikit pelakunya adalah kaum ibu-ibu. Ini sangat memprihatinkan dan perlu kerja sama semua pihak,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi antar elemen, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh Tenggara. ( WI )